TAHAN IJAZAH, SMK KH. GHALIB KEBIRI MASA DEPAN SISWA

[su_animate]Animated content[/su_animate]
Pringsewu – Untuk meraih masa depan yang lebih baik, para orang tua tentunya berusaha memberikan pendidikan kepada anaknya ke sekolah favorit untuk mendapatkan pendidikan yang lebih berkualitas guna menunjang masa depan seperti apa yang dicita citakannya.
Namun harapan tersebut belum berpihak pada Edison warga Banyumas, orang tua tiga anak ini haris mengubur lebih dalam cita cita anaknya Rezayansyah untuk bisa diterima bekerja disalah satu perusahan besar di ibukota Jakarta.
Pemuda belia ini ditolak perusahaan tersebut dikarenakan tidak memiliki Ijasah salah satu prasyarat untuk dapat bekerja, sedangkan Ijasahnya saat ini masih ditahan oleh pihak sekolah.
Penuturan Edison saat menemui media ini, bahwa selama 3 tahun menempuh pendidikan di SMK KH. Gholib Pringsewu jurusan TKJ mengalami kesulitan dalam hal pembiayaan sekolah anaknya dikarenakan ditahun tahun terakhir ini dirinya hanya bekerja sebagai buruh serabutan, namun dirinya selalu berusaha untuk memenuhi biaya tersebut dengan cara mencicil setiap mendapatkan rejeki lebih, Rabu (18/07) malam
” Saat Reza lulus tahun 2017 lalu, Ijasah tidak dibagikan oleh pihak sekolah dengan alasan ada biaya yang tertunggak, besarannya sekitar 4 juta, namun kami sebagai orang tua berupaya dengan mendatangi pihak sekolah untuk mendapatkan keringanan, dengan harapan ketika Reza sudah bekerja, tunggakan bisa segera di lunasi.” paparnya.
Bahkan lanjut Edison dirinya sudah berkali kali mendatangi sekolah memohon untuk mendapatkan ijasah namun selalu ditolak, pun sama saat meminta fotocopy ijasah juga ditolak.
“kami merasa hak kami dizolimi, padahal saya siap buat perjanjian dengan pihak sekolah untuk melunasi jika fotocopy ijasah sebagai modal bekerja itu diberikan kepada kami, saya bingung mau mengadu kemana, masa depan anak saya sebagai aset bangsa sudah tergadaikan,” keluhnya.
Sementara itu saat awak media ini mencoba konfirmasi dengan mendatangi SMK KH. Gholib, Kamis (19/07) Sujarwo enggan memberikan keterangan terkait penahanan ijasah oleh pihak sekolah.
” Bukan ranah saya untuk memberikan komentar, hal tersebut tanyakan langsung ke Kepala Sekolah, dan saat ini beliau sedang tidak ada ditempat, mengantar anaknya ke Yogyakarta,” tukasnya. (NA)