LAGI, JALINBAR TERPUTUS AKIBAT HUJAN DERAS

[su_animate][su_label type=”success”]Penalampungnews.com | Penulis Terpercaya[/su_label][/su_animate]
Pesisir Barat – Akibat hujan deras dengan intensitas tinggi yang melanda Kabupaten Pesisir Barat berakibat pada meluapnya muara sungai Makhnai dipekon Mandiri Sejati Kecamatan Krui Selatan. Akibat meluapnya sungai tersebut, Jalan Lintas Barat (Jalinbar) Sumatera sebagai jalan penghubung propinsi Lampung dengan Propinsi Bengkulu terputus total, Jum’at (31/08).
Putusnya jalan penghubung ini bukan kali pertama, beberapa waktu sebelumnya jembatan yang berada di pekon Mandiri Sejati ini rusak parah akibat ombak besar, dan kali ini saat jembatan sedang dalam proses pengerjaan kembali mengalami kerusakan. Kendaraan roda empat yang hendak melintas pun terpaksa harus mengurungkan niatnya dan harus bersabar menunggu surutnya air sungai sehingga yang mengakibatkan antrian kendaraan yang cukup panjang. Bahkan Antrian yang didominasi kendaraan berjenis Truck Fuso yang mengangkut hasil bumi serta kebutuhan lainnya ini macet hingga lebih dari 1 Km. baik yang dari arah selatan maupun sebaliknya. Namun bagi kendaraan roda dua yang ingin melintas harus menggunakan jasa ojek panggul dengan tarif 50 ribu rupiah untuk setiap unit kendaraan roda dua. Sedangkan pengemudi ataupun penumpang ranmor roda dua harus berjibaku dengan derasnya arus sungai dan besarnya gulungan ombak laut pesisir barat.
Salah satu pengemudi truck fuso dengan nomor polisi BE 8025 OU, Nedi yang mengaku berasal dari Sumatra Barat saat diwawancarai oleh media penalampungnew.com pada Sabtu,(1/9) mengatakan bahwa putusnya jalinbar pada saat hujan lebat yang terjadi kemaren (Jumat,31/8) tepatnya pukul 14:30 WIB saat dirinya hendak melintas jalur jalan darurat.
“ Karena jembatan masih dalam proses pembangunan, kami secara bergillir melintasi jalur jalan darurat, Saat tiba giliran, tepat dihadapan saya datang banjir besar dari sebelah kiri jalan dan tak lama datang gelombang air besar dan langsung merusak jalur jalan darurat tersebut sehingga tidak bisa dilewati, saya pun terpaksa mengurungkan niat untuk melintas,” ungkap Nedi.
Akibat putusnya jalan tersebut, lanjut Nedi banyak pengendara mobil yang berputar arah untuk mengambil jalur Liwa-Bandarlampung, namun sebagian dari kami memilih bertahan dan menungu di tempat dengan pertimbangan biaya serta kondisi uang jalan yang tidak mencukupi jika melalui jalur tersebut. ” Ini keputusan sulit, jika kami berputar arah, jalan alternatif tersebut selain medannya yang banyak jalan menanjak dan terjal serta jarak tempuh yang lebih jauh, otomatis biaya yang dibutuhkan juga lebih besar kondisi uang jalan kami tidak mencukupi,’ Pungkasnya.
Sementara itu, dilokasi tempat terputusnya jalur Jalinbar saat ini beberapa anggota kepolisian dari Polsek Pesisir Tengah maupun dari Polres Lambar serta dinas terkait lainnya masih berjaga-jaga untuk mengantisipasi adanya kemungkinan yang tidak di inginkan serta menjaga keamanan dan kenyamanan pengendara yang terjebak antrian akibat putusnya jalan penghubung antar propinsi tersebut.
Penulis : Bukhari
Editor : Novi Antoni