Lemahnya Pengawasan Proyek Jalan Yang Bersumber Dari Dinas PU Bina Marga Provinsi Di laksanakan Asal – Asalan

PESAWARAN – Lemahnya pengawasan oleh Dinas Bina Marga provisi lampung, ini akan mengakibatkan pembangunan Peningkatan Ruas jalan koridor 9 Desa Umbul Rejo kecamatan way rate Kabupaten pesawaran di duga asal – asalan.
Pasalnya kontraktor Proyek patut dianggap kurang profesional. Seperti yang terjadi pada proyek pembangunan jalan Lintas Koridor 9 Desa Umbul rejo yang di duga pemasangan Batu Talut penahan tanah TPT Cor Beton sepanjang jalan tanpa adanya Galian, dan di duga tanpa adanya pengawasan instansi terkait.
Dalam era transparasi, yang berlaku di negara Indonesia ini, ternyata masih ada perusahaan yang masih juga tidak mau transparan dalam memberikan informasi kepada masyarakat luas.Rabo(14/11/2018).
Kontraktor yang mengerjakan proyek pemerintah dengan menggunakan anggaran APBN yang tidak lain adalah uang rakyat yang dibayarkan kepada pemerintah melalui pajak setiap tahunnya, namun sangat disayangkan jika pihak pemborong atau kontraktor PT.AMKA.SBR,KSO, dengan masa kerja 210, Ini secara terang-terangan menyembunyikan nilai anggaran proyek sebesar Rp.157.260.477.000 tersebut dan tidak ingin diketahui oleh publik. Entah apa sebabnya perusahaan tidak memasang papan informasi, sehingga Papan Informasi Di Tanam Belakang kantor, sehingga tidak dapat di ketahui oleh Publik.
Berdasarkan pantauan Awak media Pena lampung News.Com di lapangan, pengerjakan proyek pengecoran jalan dan pemasangan Batu Talut penahan Tanah ( TPT ) selain tidak dipasang papan informasi diduga Plaksanaan pengerjaan tidak sesuai dengan spesifikasi teknis.
Di tempat terpisah, masyarakat Umbul rejo yang tidak ingin disebut Nama nya dan ikut bekerja saat di konfirmasi Terkait pemasangan TPT menyatakan,
“Kalo keras Gak usah di gali” jelasnya
Fakta di lapangan, kondisi Talut penahan Tanah TPT Dan Drenase sepanjang Jalan Hancur, akibat Pemasangan Tanpa Galian, Padahal belum dipergunakan. Sementara pihak pelaksana, sampai berita ini diturunkan belum Berhasil untuk bisa dikonfirmasi.
Ketua Komando Garuda Sakti Aliansi Indonesia saat dimintai tanggapannya mengatakan, “pengawasan dari pihak Dinas Bina Marga dinilai lemah , sehingga kontraktor diduga melakukan kecurangan dalam Pengerjaan proyek asal jadi, demi meraup keuntungan yang sebesar-besarnya untuk kepentingan pribadi atau golongan”.Tutupnya
Penulis/Reporter : Ryal