Demo Gabungan LSM, Puisi Perjuangan Di Bacakan Saat Aksi 25 Februari 2019 Di Lampung Timur
LAMPUNG TIMUR (PL) – Dalam Demonstrasi yang di lakukan oleh gabungan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dari FORMAT ASTIM, JPK, TOPAN – RI untuk menyampaikan tuntutan terkait dugaan di korupsinya dana Bansos yang di pergunakan untuk rumah ibadah, ada puisi perjuangan yang menyayat hati di dalamnya, Senin (25/02/2019).
Puisi tersebut di dengarkan oleh ratusan masa yang ikut Berdemo di halaman Bupati Lampung Timur, dan di bacakan oleh salah satu anggota Jaringan Pemberantasan Korupsi (JPK) ketua bidang Hubungan Antar Lembaga”Kemas Hasanudin,”.
Bila kita dengar puisi Perjuangan itu dengan renungan hati yang dalam, sudah pasti seorang itu meneteskan air matanya, mengingat sejarah perjuangan para tokoh Agama saat menyelamatkan kaum dan keluarganya dari serangan musuh.
“Negri Para Bedebah”
Ada satu negri yang di huni para bedebah lautnya pernah di belah tongkat Musa, Nuh meninggalkan daratan karena di rendam bah, dari langit burung-burung kondor menjatuhkan bebatuan menyala nyala.
Tahukah kamu ciri-ciri negri para bedebah ???
Itulah Negri yang pemimpinnya hidup mewah, Rakyatnya makan dari mengais sampah, atau menjadi kuli di Negri orang dengan upah serapah dan bogem mentah.
Dinegri para bedebah orang bersih menjadi terfitnah, menipu Rakyat dengan hadits menjadi lumrah, karena hanya pemimpin yang boleh marah, sedangkan rakyatnya hanya bisa pasrah.
Maka bila Negrimu di kuasai para bedebah, jangan tergesa-gesa mengadu pada Allah, karena Tuhan tidak akan mengubah nasib suatu kaum, kecuali kaum itu sendiri mengubahnya.
Maka bila melihat Negrimu di kuasai para bedebah, usirlah mereka dengan REVOLUSI, tidak bisa dengan revolusi dengan DEMONSTRASI, tak bisa dengan demonstrasi dengan DISKUSI, tapi itulah selemah-lemahnya IMAN PERJUANGAN.
Perlu diketahui, Puisi perjuangan ini adalah suatu karya yang di ciptakan oleh Ketua Jaringan Pemberantasan Korupsi (JPK) Kordinator Daerah Lampung Timur, yaitu Sidik Ali, S. Pd. I.
Penulis/Reporter : Eri
