Oknum Guru Honorer SD Diduga Lecehkan Karya Jurnalis Dengan Mengatakan “Berita Sampah”

LAMPUNG TIMUR (PL) – Merasa di lecehkan profesinya Seorang Jurnalis Media Online di Lampung timur akan melaporkan Guru Honorer berinisial CDB yang mengajar di Salah satu SDN di Kecamatan Marga Sekampung, Lampung Timur, Kamis (21/03/2019).
Menurut Raja Bandar (Suaralampung.com) CDP diduga melecehkan profesi wartawan dengan mengatakan berita di medianya adalah Murahan, hal itu di ucapkannya setelah membaca berita yang di share salah satu Guru melalui Group WhatsApp (WA) para guru SD tersebut.
Oknum guru honorer tersebut dalam cuitannya di group WA ” berita Murahan bgt gaessss…
Sudh fokus m kerjaan masing masing ajaaa..
G usah saling menjatuhkan semua bisa jatuh bareng2″
Kemudian dalam cuitan kedua oknum guru honorer itu mengatakan ” jalankan kewajiban masing2 aja..
Semua guru smart kanan…
Bukan baru kenal sosial media…
Kerikil g penting tendang aja…
Wong Vanesa angel yg jual diri 80juta aja viral cuma 1minggu…apa lagi berita sampahh kyk gituu…”
Masih menurut Rajo Bandar Hinaan yang terlontar oleh seorang oknum guru honorer tersebut berawal dari sebuah pemberitaan terkait diduga seorang Oknum guru PNS yang meminta tanda tangan pada murid SDN tersebut yang setengah memaksakan kehendaknya demi mempertahankan seorang kepala sekolah yang di mutasi (pindah sekolah) diduga enggan hengkang dari sekolah itu, dan ternyata oknum kepala sekolah yang di mutasi tersebut adalah ayah kandung dari oknum guru honorer yang melakukan penghinaan terhadap profesi wartawan dalam membuat berita.
Rajo juga menambahkan bahwa telah konfirmasi via WA pribadi kepada kepsek yang bersangkutan ia mengatakan”Iya . . mohon maaf atas ketidak nyamanan komentar 2 yg disampaikan oleh guru 2 saya . . .”
Terkait dengan celotehan oknum guru honorer tersebut, wartawan suaralampung.com akan laporkan hal itu kepada pihak dinas pendidikan Dan kebudayaan kabupaten Lampung timur.
“Hal tersebut tetap akan saya laporkan ke pihak dinas pendidikan dan kebudayaan kabupaten Lampung timur.
Karna ini adalah pelecehan terhadap profesi wartawan.
Sebagai guru honorer saja dia sudah berani melecehkan profesi wartawan bagaimana kalau sudah di angkat menjadi PNS”tutupnya.(Red)