Potret Warga Lampung Timur Yang Masih Miskin Kurang Terpantau Oleh Pemerintah

LAMPUNG TIMUR (Pena Lampung) – Ponirin (70th), kelahiran Kediri, 01 April 1950 yang saat ini beralamatkan di dusun 5, RT/RW : 021/010, desa Sumber Hadi, Kecamatan Melinting, Kabupaten Lampung Timur hidup sebatang kara, hanya menanti belas kasihan dari tetangga serta para darmawan untuk melanjutkan sisa hidupnya di masa tua, Selasa (11/02/2020).
Saat ini dirinya tinggal di gubuk reot yang terbuat dari papan dan beratapkan asbes, kediaman yang dia miliki saat inipun dibangun oleh para komunitas muda yang perduli padanya, itu pun sudah beberapa tahun lalu.
Romadi, tetangga Kakek Ponirin yang saat ini memberikan perhatian khusus padanya dengan cara mengantarkan air setiap hari untuk keperluan sehari-hari seperti masak, ataupun untuk kekamar mandi kakek yang sudah menginjak usia kurang lebih 70 tahun.
Romadi menceritakan,”mbah Ponirin memiliki istri dan 4 anak, tetapi tiga anaknya ikut ibunya pergi ke bukit, sedangkan yang satunya lagi tinggal dekat Mbah Ponirin tapi kasian juga dia cacat fisik dan tidak bisa berbuat apa-apa juga, kedua jari tangan dan jari kakinya terbakar suatu masih kecil,”ujarnya
Keempat anak Kakek Ponirin bukan anak kandungnya, kakek Ponirin menikahi seorang janda yang sudah memiliki empat orang anak.
,”ke empat anak itu bukan anak kandung Mbah Ponirin tapi anak bawaan dari istrinya, rumah mbah Ponirin yang sekarang dia tempati saja itu tanah milik warga sini,”tambah Romadi yang selama ini membantu kakek Ponirin
Pemerintah desa setempat sepertinya kurang memperhatikan kakek yang hidup sebatang kara itu, dirinya hanya mendapatkan Bantuan Langsung Non Tunai berupa beras dan telur.
,”makan dikasih tetangga, bantuan ya hanya beras itu sebulan sekali, berasnya 8 kilo dan telurnya 6, itu berasnya masih sekitar 2 kilo,”ujar kakek Ponirin dengan nada rintih
Namun sangat disayangkan, beras bantuan yang diterima kakek Ponirin sepertinya kurang layak konsumsi dan berbau tidak sedap.
Salah satu organisasi Wartawan, yaitu Ikatan Wartawan Online (IWO) Lampung Timur sebelumnya mendapatkan informasi tersebut dari salah satu warga.
Lalu para wartawan online itu menyambangi kediaman kakek Ponirin dan memberikan sedikit rezeki berupa sembako dan sedikit uang untuk memperbaiki kamar mandi kakek itu.
Ketua Ikatan Wartawan Online Lampung timur mengatakan,”Pemerintah harus perduli terhadap nasib kakek ini, sangat mirislah jika di Lampung Timur masih ada warga yang hidupnya seperti kakek Ponirin, saya berharap pemerintah bisa mendengar nasib beliau saat ini, dan kedepannya harapan kami dari wartawan online di Lampung Timur tidak ada lagi nasib seperti kakek Ponirin,”ujar Edi Arsadad
Ketua IWO Lampung Timur melanjutkan,”hal seperti ini juga menjadi tanggung jawab kita bersama, jangan hanya mengharapkan bantuan dari pemerintah, kami dari ikatan wartawan online lampung timur Insya allah bersedia menyisihkan ataupun menggalang dana untuk membantu warga-warga lampung timur yang nasibnya kurang beruntung seperti kakek Ponirin ini,”katanya. (Eri)