Aspirasi PublikBERITA TERKINIKABIRO PENA LAMPUNGLAMPUNGLampung Timur

Sebagai Teladan dan Panutan Keluarga, Erwin Arifin Tutup di Usia 65 Tahun

LAMPUNG TIMUR (Pena Lampung) – Bupati Lampung Timur masa bakti 2011-2015, H.Erwin Arifin,.SH,.MH meninggal dunia di usia 65 tahun, di Rumah Sakit Dinas Kesehatan Tentara (DKT) Bandar Lampung pukul 18.15 WIB, Rabu 15 Juli 2020. Almarhum meninggal karena sakit dan jenazah akan dimakamkan di Desa Negeri Agung Lampung Timur. Kamis (16/07/2020).

Keberangkatan jenazah direncanakan pukul 10.00 WIB dari kediamannya di Jalan Blora Gang Bahagia (belakang Kantor Kodim) Bandar Lampung.

Hi. Erwin Arifin bin Muhammad Arifin adalah suami dari Hj Asmara Dewi mantan anggota DPRD Provinsi Lampung dari Partai Amanat Nasional dapil Lampung Timur. Tampak di raut wajah istri tercinta Hj.Asmara Dewi beserta keluarga duka yang mendal. “Mohon dimaafkan segala dosa dan khilaf semasa hidup beliau,” papar mami Asmara Dewi sapaan akrabnya.

Aris Toteles Anak tertua Erwin Arifin juga nampak sedih ditinggal ayahanda tercinta untuk selama-lamanya. Dirinya menuliskan status di media sosial Inna lillahi wa inna ilaihi roji’un. Telah berpulang ke Rahmatullah Orang Tua (Daddy) kami tercinta Hi. Erwin Arifin bin Muhammad Arifin pada hari Rabu 15 Juli 2020 jam 18.15 di Bandar Lampung.

“Saya mewakili keluarga besar mohon maaf kepada saudara semua apabila almarhum semasa hidupnya ada khilaf kata dan perbuatan. Dengan kerendahan hati kami mohon didoakan untuk almarhum, semoga husnul khotimah, dihapuskan semua dosanya dan diberikan tempat yang mulia disisi Allah Subhanahu wata’ala, aamiin ya robbalalamin,” tulis kiyai Aris sapaan akrab anak tertua almarhum Erwin Arifin.

Menurut ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Lampung Timur Musannif Effendi Yusnida SH MH yang juga kerabat almarhum H. Erwin Arifin menuturkan, semasa hidup mantan bupati Lamtim Erwin Arifin yang lahir di Kota Metro pada 15 Mei 1955 lalu tersebut dikenal sebagai pemimpin yang ramah, lemah lembut dan bersahaja. Selama menjadi Bupati Lamtim Sejak 30 Mei 2012 sampai 2015 menggantikan mantan bupati lamtim Satono, Dimata ASN dan tokoh masyarakat Erwin Arifin dikenal baik.

Ucapan Bela Sungkawa dari Organisasi Persatuan Wartawan Indonesia, Lampung Timur

“Saya bersaksi beliau orang baik. Mari sama-sama kita doakan almarhum di ampuni dosa-dosanya, dilapangkan kuburnya dan ditempatkan di Jannahnya Alloh SWT. Semua kita akan meninggalkan dunia ini, qullu nafsin da iqotil maut (setiap makhluk yang bernyawa akan mengalami Kematian). Semoga kita semua diselamatkan Alloh dunia wal akherat,” tutup Fendi sapaan akrabnya.

Dilansir dari paratokohlampung.blogspot.com Rabu, 30 Mei 2012, adalah sejarah bagi Erwin Arifin. Hari itu dia dilantik oleh Gubernur Lampung Sjachroedin Z.P. menjadi Bupati Lampung Timur.

Bagi keluarga, Erwin Arifin memang sudah jadi teladan dan panutan. Dia begitu dihormati dan disegani dalam lingkungan keluarga. “Bagi kami Kiay Erwin merupakan teladan dan panutan. Sosoknya begitu kami hormati dan kami segani,” kata Azwar Arifin, adiknya yang memanggil sang kakak dengan sebutan kiay, kakak dalam bahasa Lampung.

Menurut Azwar, kakak sulungnya itu hobi membaca buku. Sosok Erwin sejak kecil dikenal keluarga sebagai pribadi yang sangat menarik. Didikan Ayah dan Bundanya menjadikan dia sosok yang taat ibadah, cerdas, sederhana, ramah, dan supel. Ia juga tergolong orang yang disiplin, ulet, dan tekun dalam menjalani hidup.

Satu hal lagi, Erwin Arifin juga dikenal sebagai sosok yang sabar tetapi tegas, disamping tegar dan pantang mengeluh. Itu dibuktikannya saat masih kuliah di UII Yogyakarta. Di tengah kondisi ekonomi serbaterbatas, bahkan harus ke kampus dengan berjalan kaki, Erwin lulus sebagai sarjana dengan predikat cum laude pada 1979.

Alam yang menggembleng sosok murah senyum itu mengantar kepada pribadi yang cakap memimpin. Sejak kanak-kanak, jiwa kepemimpinan itu sudah tumbuh. Wajar, sebab ia adalah sulung yang kemudian mendapat tugas dari orang tuanya untuk menjadi pemimpin bagi adik-adiknya.

Meski masih muda dan diberi kepercayaan besar oleh orang tuanya, kata Azwar, tidak membuat Erwin menjadi sombong atau otoriter. Sang kakak justru tampil ke muka dengan tetap bersikap bijak dan bersahaja. Itu yang membuat sosoknya mampu menjadi pengayom bagi adik-adik dan keluarganya.

“Selain Ayah dan Bunda, Kiay Erwinlah yang juga sangat banyak berjasa bagi saya dan keluarga. Teladan dan motivasi Kiay juga yang membuat kami, khususnya saya bisa seperti sekarang ini,” kata Azwar.

Sikap kepemimpinannya tidak pernah berubah hingga kini. Sejak sang kakak menjabat sebagai ketua KPU Lampung Timur, wakil bupati, hingga dilantik menjadi bupati Lamtim, sifat itu tetap melekat. (Eri)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button