Persoalan Penerima Bantuan PKH Fiktif, Ditanggapi Komisi II DPRD Tubaba
Tulangbawang Barat,penalampungnews.com
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tulang Bawang Barat merencanakan akan segera melakukan Pemeriksaan dilapangan terkait adanya Dugaan fiktif yang dilakukan oleh Pihak Dinas Terkait terhadap 24 Orang Penerima Bantuan Program Keluarga Harapan (PKH), di Tiyuh Penumangan kecamatan Tulang Bawang Tengah Tulang Bawang Barat (Tubaba).
Hal itu disampaikan oleh, Arya Saputra. Anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba) kepada sejumlah media. Dirinya men gaskan akan segera menyampaikan persoalan tersebut kepada Ketua komisi II agar dugaan itu
segera dilakukan kroscek di lapangan dan di tindak lanjuti.
“Kita akan segera turun kelapangan disitu nanti kita lihat jika dilapangan di temukan adanya dungaan fiktif berarti itu sudah merugikan Pemerintah, segera akan kita tindak lanjuti dengan tegas, juga akan kita lanjutkan Proses nya secara hukum,”Tegasnya Arya Saputra Anggota Komisi II ini, Senin (19/10/20).
Sebelumnya diberitakan bahwa Masyarakat Tiyuh Penumangan Kecamatan Tulang Bawang Tengah Kabupaten Tulang Bawang Barat, mempertanyakan data penerima Program Keluarga Harapan (PKH) yang di duga menjadi keuntungan oknum pelaksanaan di lapangan bahkan data tersebut selama ini diduga banyak yang fiktif.
Bagaimana tidak, data penerima bantuan PKH tersebut awalnya berjumlah 340 penerima, sementara disaat penerimaan bantuan dari pemerintah pusat yang berupa beras Bulog data tersebut berjumlah hanya 316 penerima saja. Dengan demikian, sebanyak 24 penerima PKH selama ini terindikasi masuk kantong oknum tertentu yang menguntungkan dirinya pribadi.
“Kami masyarakat tiyuh penumangan ingin mengetahui yang sebenarnya karena dari data yang di peroleh padasaat rapat di balai Tiyuh penumangan kecamatan tuba tengah kabupaten setempat ternya hanya 316 dan 24 lebihnya menjadi pertanyaan seriun”jelas sejumlah warga saat pembagian beras bansos beberapa waktu lalu.
Di tempat yang sama, salah seorang Ketua Kelompok yang enggan ditulis identitasnya, menjelaskan bahwa data PKH tersebut semuanya aktif dan selama ini tidak ada kendala namun untuk pembagian bantuan beras itu, baru mereka mengetahuinya bahwa data tersebut ada lebihnya dari sekitar 24.” Kalau data dari kami ketua kelompok masing-masing jelas bisa di lihat di lapangan,”kata perempuan ini.
“Iya data tersebut memang aktif semua namun disaat pembagian beras ini memang yang menerimanya 316 KK saja untuk yang 24-nya tempat dan orangnya pun tidak diketahui, dan sudah ada yang pindah serta meninggal dunia,”terangnya.
M. Yusuf, Kabid Bantuan Sosial pada Dinas Sosial Kabupaten Tubaba saat dijumpai belum lama ini, menyarankan agar wartawan konfirmasi kepada Khoirul Koordinator Pendamping PKH Kabupaten Tubaba.” Karena kami tidak memiliki kewenangan lebih terkait persoalan tersebut,”ucapnya.
Dihubungi terpisah, Khoirul, Koordinator Pendamping PKH Kabupaten Tubaba terkesan menutupi persoalan tersebut. Sebab, sebelumnya ia berjanji akan memberikan keterangan kepada wartawan secara langsung. Sampai hari yang Khoirul janjikan, ia malah mengaku sedang berada di pulau Jawa. Hingga berita ini dilansir, pihak-pihak terkait belum berhasil dikonfirmasi. (***)