Oknum Aparat Diduga Memback up Penambang Pasir Ilegal Yang Lolos Rasia,LSM LANTAI Akan Laporkan Ke Rana Hukum…


[su_animate][su_highlight background=”#cf141c”]Penalampungnews.com[/su_highlight][/su_animate]
Lampung Timur,Lampung-
Terkait penertipan penambang pasir beberapa minggu lalu oleh pihak jajaran Polres Lampung Timur di beberapa desa yang ada di Kecamatan Labuhan Maringgai, berhasil mengamankan beberapa pihak penambangan pasir Ilegal dan beberapa barang bukti yang berhasil di amankan di antaranya beberapa mobil Dum truck, dan beberapa mesin sedot pasir.
Namun pada razia penertipan penambang pasir pada minggu lalu, ternyata masih ada penambang pasir yang lolos yaitu berinisial AS warga desa Sriminosari bahkan masih beroperasi sampai hari ini juga (Jumat, 27/10/2017, red), dan di duga ada oknum anggota yang membocorkan akan adanya razia pada saat itu di karenakan oknum anggota tersebut kerap mendapatkan bagian atau uang suap sehingga pada waktu razia penambang pasir yang lolos itu tidak beroperasi atau di liburkan sementara.
Saat di wawancarai Kepala desa Sriminosari pada Jumat, (27/10) di kediamannya menjelaskan,”saya tadi tanya sama pihak kepolisian, waktu itu dia emang gak operasi makanya gak kena, ya sudah silakan saja makanya benernya kaya mana saya gak tau, karena posisi saya pada waktu itu saya gak ada di rumah, saya di perusahaan PGN Jakarta, masih berkaitan dengan mangrove itu, rencana pembuatan wisata, ya saya mendapat informasi dia tidak tertangkap, ya kita gak ada urusan kan, itu bukan urusan saya,”jelasnya
,”tambang sudah saya minta, tolong jalan-jalan yang kamu lalui sampai hari ini belum ada perbaikan, makanya kalau ada operasi silakan sajalah operasi silakan, saya gak mau gandoli gak mau ganggu silakan saja operasi, tutup aja semua sekalian, karena semua tidak ada yang punya izin,”tambahnya dengan nada sedikit emosi.
Dan kami di arahkan oleh Kepala desa ke rumah AS (pemilik tambang yang lolos, red) agar dapat konfirmasi langsung mengenai penambangan pasir yang bersangkutan, namun AS tidak ada di kediamannya, dan istri AS menghubungi AS melalui via telfon dan AS siap di konfirmasi nanti malam jam 20.00 karena AS sedang ada rapat di Sribawono, namun setelah kami menunggu sampai waktu yang telah AS janjikan namun kediaman AS malah sepi tidak ada penghuninya.
Wartawan online ini dan di dampingi wartawan cetak dari Pelopor Nusantara melanjutkan untuk menemui ke pihak anggota yang di duga menerima setoran dari pihak penambangan pasir yang lolos,untuk konfirmasi mengenai dugaan adanya setoran, namun anggota tersebut tidak bersedia di konfirmasi, dan kalau mau konfirmasi ke beliau harus minta izin dulu ke Kapolres.
Dalam hal ini ketua DPD LSM LANTAI (Lembaga Analisis Transparansi Independent) akan menyampaikan informasi tentang masih beroperasi nya galian pasir ilegal ini dan dugaan setoran ke oknum aparat hukum ke Ka-Polres Lamtim supaya mendapatkan tindakan tegas dan membuat efek jera bagi oknum penambang liar dan oknum aparat yang di duga memback up nya.(Eri)