BERITA TERKINILAMPUNGMetroPENDIDIKAN

Tindakan Kepsek SMP N 10 Metro,Membuat Geram DPC KWRI…

[su_animate type=”bounceInDown” duration=”0.5″ delay=”0.5″][su_highlight background=”#cf141c” color=”#f5f2f2″]Penalampungnews.com[/su_highlight] |[/su_animate]

Metro|Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Komite Wartawan Reformasi Indonesia (KWRI) Metro,geram terhadap Kepala Sekolah (Kepsek) Menengah Pertama (SMP) Negeri 10 Metro Drs. Supardi yang di duga berbuat semena-mena dan arogan terhadap guru di sekolah tersebut. Pasalnya, Supardi memutasi guru tanpa alasan yang jelas.

Guru yang mengajar Bahasa indonesia atas nama Lili Apriyani, yang dimutasi Kepala SMP 10 Kota Metro menjelaskan, pihaknya dimutasi oleh Kepsek tanpa alasan yang jelas. Bahkan,ironisnya saat menyerahkan Surat Keputusan (SK) Walikota tentang mutasi, diberikan dengan cara dibanting diatas meja.

“Sebagai pimpinan seharusnya tidak semena-mena seperti ini. Pada saat dia memberikan SK ke saya kemarin di banting, kebetulan semua guru ada dan melihat.

“ini SK kamu, kamu pindah tidak lagi ngajar di sekolah, kamu sudah pindah. Itu bahasa dia sebagai bahasa pimpinan tidak layak. Dan sebab, saya dimutasi ini juga tidak jelas apa,” kata dia, Rabu (21/2).

Pihaknya, juga mempertanyakan surat mutasi yang ditandatangani oleh Walikota Metro Achmad Pairin. Sebab, mutasi tersebut tanpa alasan yang jelas. Kemudian, jika memang dirinya memiliki kesalahan disiplin ataupun lainya, harusnya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan akan mengkroscek terlebih dahulu sebelum menyetujui surat mutasi tersebut.

“seharusnya kalau memang bersalah dibina dahulu. Kemudian kalau masih mengulangi diberikan teguran. Di duga Disdikbud juga tidak mengkroscek terlebih dahulu.

Selain itu, lanjut dia, Kepsek SMPN 10 juga kerap mengeluarkan kata-kata yang tidak pantas ketika marah. Bahkan, saat marah terhadap salah satu guru, sang Kepsek selalu mengancam akan memutasi guru tersebut.

” setiap ada hal -hal yang tidak mengenak kan di sekolah dia selalu mengancam guru disini akan dimutasi. Dia bilang, kalau saya bicara sudah pasti di acc. apalagi kalo bicara dengan guru kadang menyebut kamu monyet, kamu binatang-red, kata yang tidak pantas di ucapkan oleh seorang pemimpin,” papar dia menirukan ucapan sang kepala sekolah.

Bahkan, terus dia, Kepsek SMPN 10 kerap mencatut nama Walikota Metro Achmad Pairin. “Karena dia merasa sebagai orang yang berpihak kepada nomor 1, dekat dengan Walikota jadi alasan itu yang selalu dia pakai untuk mengancam kami,” terangnya.

Oleh sebab itu, pihaknya berencana akan mengadu ke DPRD Kota Metro dan Walikota Metro Achmad Pairin.

“Saya harap pengalaman saya ini tidak menimpa kawan-kawan saya lainnya, kami ini guru-guru kecil yang mau bekerja tenang. Apalagi ini pertengahan semester dan guru kami kurang, terus bagaimana pembelajaran di sekolah ini, apakah ini yang dinamakan pendidikan. Saya sayangkan ini terjadi dan saya bersama teman – teman akan ke Pemkot Metro untuk mempertanyakan ini ke walikota, kalo memang benar pemimpinnya menyetujui tanpa adanya pertimbangan-pertimbangan lain alangkah buruknya Kota Metro ini,”tutupnya.

(hanafi)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button