BERITA TERKINIPesawaran

SELAIN PLANG INFORMASI,PROYEK JEMBATAN DESA BATU RAJA TER’INDIKASI ASAL-ASALAN…

[su_animate type=”bounceInDown” duration=”0.5″ delay=”0.5″ inline=”yes”][su_highlight background=”#cf141c” color=”#f5f2f2″]Penalampungnews.com[/su_highlight] |[/su_animate]

Pesawaran – Pembangunan Infrastruktur berupa jembatan penghubung antara kedua desa Paguyuban dengan sidodadi yang bertepatan di desa Batu raja kecamatan way lima Kabupaten pesawaran, tidak di ketahui pemilik Cv atau pelaksana pekerjaan.bagaimana tidak, plang informasi tak ada di lokasi .

Sehingga dengan kejadian tersebut,  memperkuat dugaan pelaksana pekerjaan  menggunakan Cv abal abal, sedangkan pekerjaan sudah berjalan hingga enam hari kerja hingga hari ini,sabtu,27/10/2018.

Akibat papan informasi pekerjaan belum di pasang,masyarakat dan sosial kontrol Hingga saat ini pun belum mengetahui lebih jelas, pekerjaan tersebut apakah di anggarkan dari  APBD atau APBN.

Padahal terkait papan nama informasi proyek pemerintah, regulasinya sudah jelas diatur oleh Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 12/PRT/M/2014 tentang Penyelenggaraan, PerMen PU dan Kepres No. 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah, yang mewajibkan kepada seluruh pengusaha agar dalam setiap pekerjaannya memasang papan nama proyek, dan sebagai bentuk kepatuhan terhadap Undang-Undang RI No.14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik.

Proyek pembangunan jembatan penghubung antara dua desa yang dikerjakan bertepatan desa Batu raja, ketika hendak ditanyakan perihal papan proyek, salah satu masyarakat yang enggan di sebut namanya, mengungkapakan kalo masalah pekerjaan yang Biasa menjaga di sini Ahyan padang manis Mas.”Ungkap masyarakat.

Saat hendak di mintai keterangan plang informasi pelaksana tampak tidak berada di lokasi,“Kalau papan proyek tanya sama Ahyan Bapak nya Adal, kantornya di Desa padang manis, kita disini mah Cuma Penonton, melihat Pekerjaan ini, adapun yang di tempel kita tidak melihat nya, sudah baberapa hari disini.” kata warga.

Selain persoalan papan nama proyek yang berlokasi di Desa Batu raja, penghubung antara kedua desa paguyuban dan sidodadi kecamatan way lima,  ini juga dalam pelaksanaan pekerjaannya diduga asalan asalan, lantaran pemasangan sepatu diduga tidak menggunakan cakar ayam, padahal jembatan tersebut kerap kali di lewati mobil berkapasitas 30 Ton yang di khawatirkan cuma bisa di gunakan seketika, dan dapat menimbulkan kerugian masyarakat pengguna jalan terutama Negara.

(Ry)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button