BERITA TERKINI

DPRD TIDAK TANGGAP, WARGA ANCAM DEMO BESAR TUNTUT PJA

PRINGSEWU (PL) – Keberadaan Tambang pasir batu (Sirtu) milik PT. Pringsewu Jaya Abadi (PAJ) yang berada di pekon Sumur Bandung Kecamatan Pagelaran Utara dituding masyarakat menjadi penyebab utama rusaknya ruas jalan kabupaten yang ada di kecamatan Banyumas, Sukoharjo dan Pagelaran Utara.

Hal ini disampaikan oleh Sugiyanto warga Pekon Banyuurip Kecamatan Banyumas Kabupaten Pringsewu saat ditemui di kediamannya, Rabu (24/2)

” Wajar bila masyarakat di 3 kecamatan ini menilai bahwa penyebab utama rusaknya jalan adalah PT.PJA, dimana aktifitasnya dalam memobilisasi hasil tambang menggunakan kendaraan yang daya angkutnya melebihi batas kekuatan jalan yang dilewati kendaraan milik PJA,” papar Yanto sapaan akrabnya.

Akibat jalan rusak tersebut, lanjut Yanto bukan hanya berdapak pada aspek ekonomi tetapi berdampak juga ada aspek sosial, kesehatan serta akibat aktifitas tambang tersebut berdampak pada aspek lingkungan hidup.

” Rusaknya jalan utama membuat masyarakat terbelah dua kubu, yang pro dengan adanya tambang karena dapat azas manfaatnya meskipun pihak ini jumlahnya sedikit tetapi ada kelompok ini. Akan berbenturan dengan masyarakat yang kontra,  yang merasa dirugikan dengan adanya aktifitas tambang, artinya ada potensi konflik horizontal di tiga kecamatan ini,” jelas Yanto.

Aksi massa yang terjadi secara spontan pada hari Senin petang kemarin (22/2), menurut Yanto hanya letupan kecil, jika terus dibiarkan oleh para pihak yang berkepentingan akan menimbulkan gesekan yang lebih besar.

” Keinginan masyarakat sangat sederhana, hanya menginginkan jalan yang layak, yang mampu menunjang perekonomian warga, selama aktifitas tambang tersebut berjalan, maka keinginan warga tidak akan pernah terwujud, meski pemkab mengeluarkan anggaran milyaran pun untuk membangun, jalan umur jalan tidak akan pernah panjang, paling lama 4 bulan jalan terasa bagus, setelah itu jadi bangkai jalan dan yang ada hanya akan menghabis habiskan anggaran, yang jelas sebagian besar masyarakat di 3 kecamatan yaitu Sukoharjo Banyumas dan Pantura sudah satu suara dan bersepakat,  jika tuntutan warga tidak ada respon dan tidak ada kejelasan kami akan mengadakan aksi dengan massa yang lebih besar.” tegas Yanto.

Saat ditanya apakah aksi yang kemarin dilakukan sudah ada respon dari anggota DPRD Kabupaten Pringsewu, Yanto menjawab bahwa sampai saat ini belum ada yang mengundang warga ke gedung dewan untuk menyampaikan keluhannya, ataupun belum ada dari pihak DPRD yang coba turun kejalan untuk menyerap aspirasi warga.

” Belum ada mas respon dari wakil rakyat kami yang ada di gedung dewan, mereka (anggota DPRD) sebenarnya tahu, tapi pura-pura tidak tahu, mereka tidak tahu tapi pura-pura tahu,” seloroh Yanto.

Sementara itu dari pihak humas PT. PJA Busman saat dikonfirmasi melalui sambungan selulernya di nomor 0852 6790  5xxx tidak bisa terhubung. (Tim)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button