BERITA TERKINILAMPUNGPringsewu

Habiskan Anggaran APBD,Saung Dan Gazebo Bambu Di Pringsewu Terkesan Asal Jadi…

[su_animate type=”bounceInDown” duration=”0.5″ delay=”0.5″][su_highlight background=”#cf141c” color=”#f5f2f2″]Penalampungnews.com[/su_highlight] |[/su_animate]

Pringsewu -Pemerintah Kabupaten Pringsewu untuk mengembangkan komuditas bambu sudah sepatutnya memberikan peluang dan contoh kepada masyarakat agar komuditas yang juga sebagai identitas kabupaten pringsewu menjadi komuditas yang berkelas dan ekslusif sehingga nilai ekonomi bambu menjadi terdongkrak. Namun semangat ini hanya dimanfaatkan oleh oknum untuk keuntungan pribadi.

Seperti pembuatan saung dan gazebo bambu yang ada di belakang kantor bupati pringsewu yang dibangun menggunakan APBD melalui Kesekretariatan pemkab pringsewu bidang perlengkapan. Pembangunan saung tersebut tentunya diharapkan menjadi contoh dan dapat di adaptasi oleh masyarakat karena mempunyai nilai estetika yang unik. Sayangnya dalam proses pembuatan saung dan gazebo tersebut terkesan asal asalan tanpa memperhatikan karakter dari bambu itu sendiri sehingga kwalitas nya pun patut dipertanyakan.

Pemilik kantin yang berada di belakang kantor pemkab pringsewu yang biasa di sapa Bude menerangkan bahwa pembuatan saung tersebut baru selesai tiga hari yang lalu namun perlengapan meubeler yang berbahan dari bambu sudah terlihat beberapa kerusakan.
“Gimana ga cepet rusak mas, lah wong bambunya yang dibuat masih terlihat basah mungkin baru ditebang langsung dibuat, baru hari ini dipakai sudah pada lepas ikatannya, katanya sih buatnya dadakan, lihat saja atapnya masih kelihatan hijau,” ucapnya

Kepala bidang perlengkapan melalui sambungan selulernya Untung Budiono mengaku tidak tahu menahu soal pmbuatan saung dan gazebo tersebut.

” saya tidak paham mas soal gazebo dan saung tersebut, karena yang mengkondisikan itu PPTK saya hanya tanda tangan, tapi setahu saya nilainya kecil sekitar 20 juta saja,” bantahnya.

Namum keterangan berbeda disampaikan oleh Faturohman pihak yang melaksanakan pekerjaan mengatakan bahwa anggaran untuk pembuatan saung dan gazebo tersebut berkisar hingga 35 juta lebih. Saat dikonfirmasi melalui sambungan selulernya, orang yang berpenampilan nyentrik dan biasa di panggil Wawak ini mengatakan bahwa bambunya memang masih dalam kondisi basah karena baru ditebang, namun pihaknya memberikan garansi selama 3 bulan.
” yang mengerjakan gazebo dan saung itu komunitas bambu dari gadingrejo, untuk tamannya saya yang mengerjakan. Tapi tamannya tidak jadi karena saat dikerjakan tanamannya banyak yang hilang.” Jawabnya

Disinggung soal CV yang digunakan untuk pekwrjan tersebut, Wawak mengaku tidak tahu, pihaknya hanya sebatas pekerja saja.
” Saya hanya mengerjakan persoalan yang lain lebih jelasnya tanya sama pak alpian, karena saya komunikasinya lewat dia.” Pungkasnya. (NA)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button