Kampung SIDO MUKTI Utamakan Pembangunan Fisik Dan Kenyaman Tempat ibadah…


[su_animate][su_highlight background=”#cf141c”]Penalampungnews.com[/su_highlight][/su_animate]
Tulang bawang – melalui kucuran anggaran dana desa (ADD) dan program gerakan serentak membangun kampung ( GSMK ) tahun 2017, pemerintah kampung sido mukti kecamatan gedung aji baru, kabupaten tulang bawang, Lampung.
Kepala kampung sido mukti ” Romli “, saat di temui di balai kampung setempat menjelaskan, untuk tahun 2017 ini kampung sido mukti mendapatkan anggaran dana desa (ADD) dan program pemeritah daerah, gerakan serentak membangun kampung (GSMK) dan dana tersebut dialokasikan untuk membangun ,kampung sido mukti, dan dalam 1 th ini rencana semua kegiatan bangunan fisik yang di utamakan.,”ujar nya.

Melalui ADD dan GSMK ini kita bisa mewujudkan keinginan masyarakat kampung sido mukti dan mudah – mudahan dengan kita membangun, Sumur Bor, Drainase dan jalan onderlagh ini dapat memberikan kelancaran masyarakat untuk berkendara di jalan tersebut agar mudah untuk keluar masuk hasil pertanian masyarakat, terutama kenyamanan di masjid, dan gereja, sudah di buat pagar, dan di perbaiki pelaponnya,,”” lanjutnya
Disebutkan jika masyarakat kampung sido mukti mempunyai rasa kebersamaan yang kuat, hal tersebut terlihat dari kegiatan gotong royong yang di laksanakan, ” saya sendiri mendapat sambutan baik dari warga bahkan dengan senang hati serta modal dari swadaya masyakat, dan dikerjakan langsung secara gotong – royong bersama sama akhirnya kita bisa membangun desa ini,” ungkapnya.
Di jelaskan ”saihu dan hendra”, selaku pak carik dan bendahara desa, pencairan ADD dan GSMK tahap pertama di fokuskan untuk, pembuatan Drainase, Tinggi 60 cm. Lebar atas 60 cm, lebar bawah, 40 cm, dan jalan onderlagh, sumur bor, pagar masjid, pelapon gereja, yang tahap pekerjaannya masih berjalan, sampai sekarang masyarakat masih sangat mengharapkan pembangunan di kampung sido mukti bisa terus dilanjutkan, karena masih banyak jalan, dan drainase,yang belum di bangun,” terang, mereka bedua,”
(sahdan)