Masyarakat Jati Agung,Lampung Selatan,Mengeluh Akibat Proyek Jalan Lapen Yang di Duga Asal-Asalan dan Tidak Transparan…


[su_animate][su_highlight background=”#cf141c”]Penalampungnews.com[/su_highlight][/su_animate]
Lampung Selatan–
Masyarakat mengeluhkan adanya proyek pembangunan jalan lapen di komplek perumahan Bougenvil, di karenakan pembangunan jalan tersebut di duga di kerjakan tidak sesuai dengan spek atau pengajuan awal, proyek jalan Lapen tersebut di kerjakan tepatnya di jalan pulau Damar, gang Madrasah 7, RT : 15B, kelurahan Way Hui, Kecamatan Jati Agung, Lampung Selatan. Pasalnya proyek tersebut tidak masang papan informasi bangunan tersebut, dan pihak pekerja pun tidak tahu dari PT mana yang mengerjakan nya.
Cara pengerjaan jalan lapen tersebut pun di duga asal-asalan, pasalnya dari penyusunan batu, lebar badan jalan yang seharusnya lebar 3 meter di kerjakan oleh pihak pemborong hanya 2 meter saja, dan dari volume panjang saja di duga mereka kurangi, dikarenakan sebagian panjang volume jalan mereka alihkan ke jalur lain, dan itu tidak masuk dalam pengajuan, dan lebih parah nya lagi pak lurah setempat pun tidak mengetahui dengan jelas proyek jalan Lapen yang di kerjakan di desa nya itu.
Edi warga setempat saat menghubungi wartawan online Penalampungnews.com,senin,27/11/2017,menjelaskan,”waktu pengukuran awal jalan itu panjang nya 700 meter lebih, dan di ACC hanya 550 meter, itu menurut kepala desa nya, dengan pengajuan badan jalan 3 meter, ternyata prakteknya hanya sebagian saja yang lebar badan jalan 3 meter, semakin masuk ke sini lebar jalan tersebut hanya 2 meter, padahal badan jalan masih cukup untuk 3 meter, dan yang lebar jalan nya 3 meter kurang lebih 150 meter saja,”jelasnya
,”seharusnya panjang jalan itu juga di bangun di gang ini semua, tapi kenapa prakteknya hanya di bangun setengah dari pengajuan, dan sebagian lagi di alihkan ke gang yang lain, padahal gang sini masih cukup,”tambahnya
Warga sekitar pun berharap agar pembangunan jalan itu di stop dulu, harus di klarifikasi dulu, pasalnya masyarakat sekitar mencium adanya indikasi pemborong tersebut untuk mencari keuntungan yang sangat besar, pemborong nya siapa, dari PT mana, berapa anggaran nya mereka tidak tahu, pihak pekerja pun saat di tanya oleh masyarakat setempat tidak tahu.
Edi pun berharap,”sebelum jalan nya di aspal tolong di hentikan dulu untuk sementara, karena jalan ini dikerjakan tidak sesuai spek dan saat pengajuan, saya harap jalan ini di kerjakan sesuai dengan pengajuan awal,”harapnya. (Eri)