Media Lokal Menjadi Anak Tiri Di Daerah Sendiri

Lampung Utara(PL)-Maju dan mundurnya suatu daerah, ini semua,berkat peran aktip wartawan melalui media masa hinga sampai ke pelosok negeri kabar nya, media sangat lah berperan penting untuk negeri ini.
Hal tersebut di sampaikan oleh Pimpinan umum PT. MEDIA LAMPUNG MANDIRI LESTARI sebagai satu perusahaan Media lokal yang mengelola media Surat Kabar, media Online dan Media Streaming dengan nama Media LAMPUNG MANDIRI.saat rapat Redaksi di Kantor Perusahaan tersebut,selasa(18-10-2022)
Mustofa juga mengeluhkan kurangnya perhatian Pemerintah Daerah terhadap Perusahaan Media Lokal yang merupakan aset daerah yang dapat berfungsi sebagai sarana informasi, pendidikan dan saran pengawasan bagi masyarakat.
Seharusnya media lokal seperti kita ini, di jadikan aset, sebagai anak kandung pemerintah daerah, tapi malah sebaliknya, kita malah di perlakukan seperti anak tiri, tidak di perhatikan “Keluhnya saat Rapat”
Bagaimana media lokal dapat menjalankan fungsinya jika kurangnya pendapatan akibat tidak dibayarkannya beberapa tagihan oleh OPD maupun instansi pemerintah.
Tagihan yang sudah di buatkan BPK-nya pun tidak dibayarkan, ini akan membunuh keberadaan media lokal, akibat kurangnya perhatian pemerintah daerah “ujar Mustofa lebih lanjut”.

Akibatnya perusahaan tidak dapat membayar tagihan Website, WiFi dan listrik Kantor, sebagai sarana untuk perusahaan Media Online berusaha “sambungnya”.
Belum lagi, kita harus memutus hubungan kerja dengan karyawan. seperti OB dan loper koran karena tidak mampu membayar mereka “ungkapnya”menyayangkan itu bisa terjadi.
Menurut nya kurang perhatian dan kasih sayang pemerintah terhadap Perusahaan Media Lokal, bukan saja akan membuat perusahaan mati, akantetapi pemerintah juga telah menghilangkan lapangan kerja dan sumber pendapatan.
“Kita membayar Pajak yang jelas jelas untuk membantu daerah kita sendiri dengan pajak itu dapat membantu pembangunan di lampung utara yang kita cintai ini dan menciptakan lapangan kerja, tapi semuanya di buat gulung tikar, bahkan sebagian pemilik perusahaan harus melelang aset pribadinya agar dapat bertahan” pungkasnya.(usni)