Diduga Karena Pertanyakan Soal Pemotongan Gaji, Honorer SDN 1 Metro Pusat Diberhentikan Mengajar

METRO (PL) – Mega Silviana, guru honorer di SDN 1 Metro Pusat yang sudah mengabdi selama 12 tahun ini gundah gulana. Pasalnya terhitung dari awal bulan ini dirinya tidak diberi jam untuk mengajar disekolah tersebut, secara tidak langsung dirinya tidak dapat penghasilan dari jasanya mengajar. Padahal honor tersebut merupakan merupakan satu-satunya sumber untuk membantu perekonomian keluarga nya.
Kepada media ini Mega Siviana mengatakan bahwa status dirinya sebagai honorer di sekolah tersebut masih belum jelas, karena belum ada surat resmi yang ditujukan terhadap dirinya. Rabu, (8/4)
” Belum tahu status saya seperti apa, karena belum ada suratnya (surat pemberhentian) tetapi secara lisan Bu Kepsek bilang bahwa mata pelajaran yang saya pegang di isi oleh guru lain, padahal saya sangat berharap untuk terus mengajar,” ujarnya lesu.
Padahal, lanjut Mega bahwa dirinya yang sudah mengabdi selama 12 selalu komitmen dan menyelesaikan apa yang menjadi tugas dan kewajibannya meski dengan gaji yang minim karena selain membantu ekonomi keluarga dirinya juga berharap kedepan bisa menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS).
“Saya tidak pernah mempersoalkan honor, karena ini profesi yang bisa saya jalani, gimana tidak galau mas, status saya digantung, terus sekarang kan masa pandemi, yang punya penghasilan saja merasakan dampaknya. Saya hanya ingin kejelasan, dan jika saya diberhentikan, apa yang menjadi alasannya. Memang beberapa bulan terakhir saat korona ini, saya sering bertanya terkait honor saya yang tidak pernah dibayar penuh.di saat penerimaan honor saya tanda tangan untuk SPJ besarannya jelas 1.500.000 tapi uang yang saat terima 1.200.000,. Saya kan hanya mempertanyakan hal saya. Mungkin karena itu pak, kemudian saya tidak diberi jam untuk mengajar.” Tambahnya.
Sementara itu Kepala Sekolah SD N 1, suyeti saat dikonfirmasi melalui sambungan selulernya mengatakan bahwa dirinya sebagai kepala sekolah tidak pernah memberhentikan guru honorer tersebut, akan tetapi hanya tidak memberikan jam mengajar dan digantikan oleh wali kelas.
“Intinya saya tidak pernah memberhentikan guru tersebut, sementara dia tidak saya tugaskan dulu, kita kan belum tahu permasalahannya seperti apa, dia pun tidak pernah menghadap saya,” elaknya.
Saat disinggung mengenai jam mengajar yang tidak lagi di tugaskan ke guru tersebut, apakah masih bisa mendapatkan honornya, Yeti berkelit dan memint wartawan ini mengartikan sendiri.
” Silahkan artikan saja, saya tidak mengatakan mendapatkan honor atau tidak, yang jelas saat ini dia tidak diberikan jam mengajar dahaulu, anda dapat infonya dari siapa, kalau ingin bertemu besok disekolah saja”, elaknya
Sayangnya saat media ini hendak mempertanyakan soal pemotongan gaji yang dialami oleh guru honor tersebut, sang kepala sekolah sudah menutup sambungan telpon.(Tim)