Pemkab Tubaba,Gelar Musrenbang Di Penumangan Baru…

[su_animate type=”bounceInDown” duration=”0.5″ delay=”0.5″][su_highlight background=”#cf141c” color=”#f5f2f2″]Penalampungnews.com[/su_highlight] |[/su_animate]
Tulangbawang barat|Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tulang Bawang Barat (Tubaba) , menggelar musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang) tingkat Kecamatan Tulangbawang tengah.
Kegiatan musrenbang tersebut dipusatkan di Balai Tiyuh (Desa) Penumangan baru, Kecamatan Tulangbawang tengah, kabupaten Tulungbawang Barat (Tubaba),Rabu (14/2/2018).
Sebelum Syakip Arsalan selaku asisten II Bidang pembangunan perekonomian sampaikan sambutan tertulis Bupati Tubaba,Dirinya sedikit merasa tersinggung serta sangat sesalkan beberapa kepala UPTD yang tidak ikut serta dalam Musrenbang .
” Di setiap musrenbang hanya ada dua kepala UPTD yang tidak pernah absen yaitu Nahkoda dan Rasidi,selain dari mereka berdua jarang sekali kepala UPTD yang hadir,bagaimana dapat menyerap aspirasi masyarakat kalau di setiap musyawarah rencana pembangunan ini mereka tidak pernah hadir, seharusnya mereka tidak bisa hadir harus utus perwakilan”.Sesalnya syakip Arsalan
Musrenbang, Lanjutnya, di adakan bertujuan selain dapat menyerap seluruh aspirasi masyarakat, juga upaya Pemkab untuk meningkatkan pembangunan yang berkualitas untuk Tubaba maju sejahtera dan berdaya saing.
Syakip Arsalan mengatakan, kegiatan forum Musrenbang merupakan program tetap setiap tahun yang laksanakan dan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari mekanisme perencanaan, sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah.
“Mekanisme semacam ini tidak lain adalah merupakan perwujudan dari sebuah proses perencanaan pembangunan daerah melalui pendekatan yang kita kenal dengan istilah pendekatan teknokratis, partisipatif, politik dan Top Down-Botton Up yang kemudian dirangkum menjadi usulan rencana kerja kecamatan. Sinkronisasi usulan rencana kerja kecamatan merupakan hasil kesepakatan prioritas kecamatan yang dipadukan dengan hasil Musrenbang tingkat tiyuh yang telah dilaksanakan sebelumnya,” katanya
Lebih lanjut Sakip menerangkan, APBD Kabupaten Tubaba tahun 2018 ini disusun melalui pendekatan anggaran pro rakyat, dimana belanja langsung lebih besar dibandingkan dengan belanja tidak langsung yakni untuk belanja langsung sebesar Rp663,40 milyar atau 59,80 %, sedangkan untuk belanja tidak langsung sebesar Rp445,98 milyar atau 40,20 % dari total Rp1,109 Trilyun.
“Namun demikian, kita tetap menyadari bahwa APBD kita masih belum bisa mencukupi semua kebutuhan pembangunan, meski Pemerintah Kabupaten setempat telah berupaya melaksanakan anggaran berimbang, dengan menekan pengeluaran pos belanja tidak langsung, terutama dari belanja pegawai yang sifatnya tidak penting,” Paparnya Syakip Arsalan pada saat sampaikan sambutan tertulis Bupati.
(al)