Program KKS Diduga Dimanpaatkan Oknum Perangkat Desa.

Penalampungnews. Com
Lampung Timur-
Tugas dan fungsi Aparatur desa yang seharusnya dapat membantu masyarakatnya yang kurang mampu untuk mendapatkan program-progmam pemerintah yang sifatnya dapat menunjang layaknya kehidupan masyarakat miskin, lain halnya yang dilakukan desa Mekar mulyo, Kecamatan Sekampung, Kabupaten Lampung Timur.
Bagaimana tidak warga desa Mekar Mulyo harus bersusah payah untuk Mendapatkan KKS (Kartu Keluarga Sejahtera) yang sebelumnya program tersebut dinamakan BLSM.
Pasalnya, masyarakat harus mengeluarkan dana sebesar 10ribu/KK dengan dalih program tersebut akan cair.
Namun sangat disayangkan berjalannya waktu program KKS itu sampai saat ini belum cair.
Terungkapnya masalah ini salah satu warga memaparkan dengan adanya penarikan tersebut dengan dalih program KKS itu akan cair, namun kenyataannya harapan masyarakat tersebut tak kunjung tiba.
,”pada waktu itu kami dikumpulkan dibalai desa, dan kami dimintai uang sebesar 10ribu dikarenakan program itu mau keluar katanya, dan kami tidak tau uang itu untuk apa, dan yang bicara pada waktu itu pak miskan, beliau sebagai perangkat desa, penarikan itu juga dah lama, kalo gak salah dulu itu sebelum puasa (Idul fitri 2016, red) tapi kenyataannya sampai saat ini tidak ada kabar, dan uang tersebut dulu yang menerima pak Miskan,”ungkap salah satu warga yang nama nya enggan disebutkan.
Dengan permasalahan yang sama Miskan selaku perangkat desa pada saat diwawancarai pada, Rabu (17/05/2017) beliau malah berkelit dengan permasalahan penarikan itu, beliau malah menghubungi Pak Dwi prayetno yang katanya bapak dia dan selaku pengacara dan dosen di UNILA (Universitas Lampung).
,”masalah ini urusan dia juga, tapi dia tidak terlibat, saya minta pendapat dari dia (Dwi Prayetno, red) karena dia bapak saya juga kok, dia itu pengacara dan Dosen juga di karang, masalah ini saya bukan narik dan sudah musyawarah juga, nanti kalo sudah keluar yang dari kecamatan itu baru di pake seperti administrasi yang di bilang pak Care itu, saya hanya menyimpan uang itu, dan uang itu masih ada sampai sekarang,”jelasnya.
Pewarta:(Eri)