SEMPAT MEMANAS UNRAS MASYARAKAT PEKON KEDIRI DI GEDUNG DPRD

Pringsewu (PL) — Usai menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Bupati Pringsewu dengan hasil kesepakatan dengan pihak Pemkab Pringsewu bahwa dalam waktu dekat akan segera mensurvay untuk segera merealisasikan pembagunan jalan di Pekon Kediri, 300 lebih massa melanjutkan aksinya di depan Gedung DPRD Pringsewu, Kamis (29/11) siang.
Di depan gedung wakil rakyat tersebut masa kembali menyampaikan aspirasinya dan mendelegasikan 10 orang untuk menemui anggota DPRD untuk menyampaikan tuntutan masyarakat.
Diruang Rapat Komisi II, perwakilan massa unras di diterima dan disambut oleh 5 anggota DPRD Pringsewu Homsi Wastobir, Syafrudin, Mira Anita, Sudiono dan M. Juhdi. Dalam kesempatan tersebut salah satu perwakilan masyarakat Heri Trinaloka menyampaikan bahwa awal dibentuknya Kabupaten Pringsewu warga Pekon Kediri dijanjikan oleh Ketua Panitia Pemekaran Kabupaten Pringsewu (P2KP) Wanawir akan memprioritaskan pembangunan jika Pekon Kediri mau menghibahkan tanah bengkok seluas 10 Ha.
” Namun setelah 10 tahun, janji tersebut tidak pernah terealisasi, padahal Kabupaten Pringsewu tidak bisa berdiri kalau tidak ada hibah tanah dari Pekon Kediri, dan kami turun ke jalan melakukan aksi bukan serta merta begitu saja, tetapi sudah melakukan upaya, namun selalu hanya diberi janji manis,” ucap Heri.
Hal senada disampaikan Subur, dia menambahkan bahwa masyarakat pekon kediri merasa di anak tirikan dimana jalan lingkungan yang ada pekon sekitar Kediri mendapat “jatah” perbaikan jalan.
” Kami merasa iri melihat pembangunan dipekon lain, upaya sudah kami lakukan, sebelum kami turun kejalan ada anggota dewan dan tidak perlu saya sebut namanya, menelpon saya diminta untuk datang ke rumahnya, dan meminta untuk tidak turun melakukan demonstrasi, lebih baik melakukan kegiatan yang inovatif agar diperhatikan oleh pemkab, itu sudah kami lakukan baik pengajuan proposal maupun pendekatan kepada anggota dewan, akan tetapi hal tersebut dibantah oleh oknum tersebut. Satu hal lagi yang ingin saya tanyakan apakah ada aturan anggota dewan bisa menganulir paket kegiatan, karena issue yang beredar ada paket pembangunan jalan untuk pekon kediri namun kemudian di alihkan ke pekon lain, kami ingin tahu anggota dewan tersebut.” ungkap Subur.
Massa memaksa masuk gedung dewan, suasana sempat memanas
Sementara itu, saat delegasi masa bernegosiasi dengan perwakilan DPRD massa terus melakukan orasi, dinilai terlalu lama perwakilan yang bernegosiasi massa mencoba merangsek untuk masuk ke gedung dewan hingga suasana sempat memanas, namun hal ini dapat dicegah oleh aparat kepolisian dari Polres Pringsewu yang berjaga dan masa menjadi tenang ketika perwakilan warga disertai beberapa wakil rakyat keluar dari gedung dewan guna menemui peserta unjuk rasa.
Dihadapan massa Anggota DPRD Pringsewu Safrudin mengatakan akan segera merealisasikan tuntutan warga Pekon Kediri.
” Untuk pengaspalan jalan kami akan segera turunkan tim kelapangan untuk survai dan tahun 2020 akan diprioritaskan pembangunannya,” ucap Safrudin.
Usai dibacakan Nota Kesepahaman oleh Mira Anita yang ditandatangani oleh anggota DPRD Pringsewu, akhirnya massa membubarkan diri dengan tertib. (Novi Antoni)