SMP 1 Pekalongan di Duga Pungli Terhadap 523 Murid Dengan Modus Infaq

LAMPUNG TIMUR (Pena Lampung) – Berdalih Infaq, Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur, yang Siswa-Siswinya lebih dari 500 Murid diduga kena pungutan liar sebesar 2000 ribu setiap Minggunya. Selasa (29/10/2019).
Menurut salah satu guru yang ada di SMP N 1 Pekalongan, kegunaan Infaq itu sendiri untuk memenuhi kebutuhan Masjid dan potong sapi setiap tahun, bukan hanya Murid yang di mintai Infaq, semua guru pun diminta untuk membayar sumbangan yang ditarik setiap hari Selasa.
Guru wanita yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan,”dana itu yang pegang pihak sekolah (bukan komite, red), kalau kegunaannya itu untuk biaya kebersihan Masjid, mengatasi kebutuhan-kebutuhan Masjid yang kecil-kecil, memang setiap tahun kita Qurban potong sapi sudah 2 tahun ini, tapi itupun dibantu dari Infaq guru,”katanya
Dalam pertahun, Infaq yang terkumpul melalui sumbangan oleh semua guru SMP N 1 Pekalongan mencapai 8 juta, sedangkan dana Infaq yang terkumpul dari seluruh murid dirinya tidak tahu berapa jumlahnya pertahun.
Dan perlu diketahui, yang membuat dirinya miris, guru tersebut pernah mendengar Masyarakat mengeluhkan sumbangan yang dipatok harganya, dan masyarakat juga pernah mengadukan kepada guru lainnya terkait Infaq yang seharusnya seikhlasnya untuk beramal.
Masih menurut guru itu,”kalau guru kurang lebih 8juta pertahun, kalau yang siswa saya kurang jelas berapanya, dan saya sebenarnya gak mau terlalu ikut campur jugalah, karena denger keluhan dari masyarakat, Infaq kok diwajibkan, itu yang kadang-kadang bikin kita gerah, karena aduan dari masyarakat,”keluhnya
Menurutnya, sebagian guru SMP N 1 Pekalongan merasa kurang nyaman semenjak di Pimpin oleh Oknum Kepala Sekolah saat ini yang berinisial AA, namun mereka tetap bertahan dan berpedoman tugas mereka di SMP tersebut hanyalah mendidik para Muridnya.
Lebih jauh guru itu mengatakan,”sebenernya kegerahan ini sudah lama, sudah dua tahun kita rasakan, semenjak di pimpin Bu AA (Kepsek, red), tapi masih tahanlah, kita sanggup untuk meredamnya gitu kan, dalam arti jalankan saja kewajiban kami sebagai guru, kemudian persoalan management, dan lain sebagainya lah terserah,”lanjutnya dengan nada lesu
Masih menurut guru wanita yang tidak mau disebutkan namanya, Infaq tersebut sudah berjalan sejak lama, namun sebelum dijabat oleh AA seluruh Murid memberikan seikhlasnya dan tidak dipaksa,”Infaq sebenarnya sejak dulu ada, tapi dulu gak diwajibkan, dan gak di patok sekian (seikhlasnya, red) artinya kalau anak-anak tidak memberi juga gak papa,”tutup Guru wanita itu.
Bukan hanya dengan modus Infaq, beredar informasi lainnya, diduga Sekolah Menengah Pertama yang terbilang Favorit di Kecamatan Pekalongan itu telah melakukan pemotongan tunjangan Sertifikasi guru serta dugaan pembelian belasan Komputer second (bekas, red) untuk siswanya saat melakukan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). (Eri)