Pengusaha ini siap membangun irigasi, apa bila masyarakat alih fungsi lahan…

[su_animate][su_highlight background=”#cf141c” color=”#f5f2f2″]Penalampungnews.com |[/su_highlight][/su_animate]
SEKAMPUNG|Masyarakat Trimulyo, Kecamatan Sekampung, Kabupaten Lampung Timur menyayangkan pembangunan irigasi yang di bangun oleh pemerintah pada beberapa tahun lalu, kini malah pembangunan tersebut di urug (timbun, red) dan saluran airnya di tutup oleh oknum masyarakat yang memiliki usaha penjemuran padi Tani Jaya, yang terletak di Dusun 3.

Masyarakat yang enggan di sebutkan namanya, Rabu (09/05/2018) meminta kepada media ini untuk mempertanyakan dan muat di media terkait bangunan irigasi yang di urug oleh oknum masyarakat yang memiliki usaha penjemuran padi itu.
,”waktu dulu sudah sempet rame, cuma belum ada media yang menerbitkan penimbunan irigasi itu, coba sampean kesana di pertanyakan dan tolong di muat di media, agar saluran irigasi itu di buka lagi supaya air bisa lewat dan sampai ke sawah masyarakat,”Ujar masyarakat yang enggan di sebutkan namanya
Saat di wawancarai di kediamannya, Rabu (09/05/2018), Tukijo pemilik usaha penjemuran Tani Jaya yang di dampingi oleh Ketua pemuda dan mantan kepala desa (Misijo, red) membenarkan adanya penimbunan irigasi tersebut, dan semua itu sudah di serahkan oleh Kepala desa semua.
,”dari masyarakat ke kepala desa, kalau gak ada dari masyarakat gak berani, berita acara maaf tidak bisa di lihatkan sebelum saya membawa data semua yang dari kepala desa yang satu dengan yang lain kita tidak bisa, dari jaman kepala desa pak misijo, jadi sampean ke tempat pak misijo dulu gimana prosedur nya kita kan masyarakat sebelum di ketahui kepala desa kita gak berani, orang PU juga tau kalau sampean pengen tau tanya saja sama pak misijo, saya serahkan semua kepada pak kepala desa,”jelasnya
Masih menurut pemilik penjemuran Tani Jaya ,”karena semua aku serahkan ke kepala desa, kalau ada apa-apa aku minta kepala desa aja, izin usahanya ada semua, tapi kalau mau lihat maaf aja tidak bisa, jadi yang jelas untuk tersier (irigasi, red) itu karena sudah bertahun-tahun tidak di fungsikan baru kita temuin masyarakat karena semua tanaman nya karet dan sawit,”tambahnya
Pemilik usaha penjemuran itu bersedia memperbaiki nya kembali dan bahkan di buatkan talut apa bila ada masyarakat yang komplain, namun masyarakat juga lahannya harus di kembalikan ke persawahan lagi, karena saat ini lahan masyarakat tersebut sudah menjadi lahan pohon karet dan sawit.
,”kalau masyarakat ada yang menuntut saya siap menggali lagi dan membikin lagi, silahkan masyarakat bikin sawah dulu baru saya bikin kembali (membuatkan irigasi, red) saya gak mau merepotkan semua bahkan dulunya tersier itu cuma tanah, saya siap untuk ganti talut kalau emang masyarakat mau di sawah lagi, jadi silahkan masyarakat bikin sawah lagi,”tegasnya (Eri)