Warga Sukaratu Kabupaten Pringsewu,Kecewa dan Mengeluh Atas Pekerjaan Peningkatan Jalan Latasir…


[su_animate][su_highlight background=”#cf141c”]Penalampungnews.com[/su_highlight][/su_animate]
Pringsewu-Warga Pekon Sukaratu kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu, kecewa dan mengeluhkan pekerjaan Peningkatan Jalan Latasir diRuas Jalan Sukaratu-Lugusari sepanjang 792 Meter yang masih dalam proses dikerjakan. Pasalnya, Pekerjaan Peningkatan jalan yang dibangun dari APBD Pringsewu tahun anggaran 2017 itu tidak sesuai dengan perencanaannya.
Hasil-Hasil investigasi yang dihimpun wartawan media ini dilokasi, Pekerjaan Peningkatan Jalan s/d latasir ruas jalan Sukaratu – lugusari tersebut tidak memasang papan proyek, ditenggarai oleh pihak pemenang lelang CV. Adira Kanza, dengan nilai pagu anggaran sebesar Rp. 550 juta menurut sumber Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kabupaten Pringsewu.
Seperti yang diungkapkan Beri Muda, warga pekon Sukaratu yang juga dia pernah menjadi kontraktor pada saat masih di Jakarta, artinya dalam hal ini dia (beri) memahami teknis dalam pengerjaan jalan, dia mengaku lantaran kualitas proyek peningkatan jalan latasir di pekon tersebut dinilai kurang maksimal sehingga ditakutkan usianya tidak lama padahal sarana yang dibangun berasal uang rakyat.
Masyarakat setempat menilai ketebalan jalan yang dianggarkan dari APBD Pringsewu itu sangat tipis.
Menurutnya, kalau Pekerjaan jenis latasir hasil akhirnya setelah di kor hasil ketebalan 3,5 cm, kalau secara rincinya seharusnya ketebalan saat pengamparan dengan ukuran tebal sekitar 4 cm lebih,dan setelah dipadatkan akan menghasilkan ketebalan dengan ukuran 3,5 cm, akan tetapi yang terjadi di lapangan tidak mengikuti aturan dalam perencanaan,seperti terlihat sekarang yang ada di lapangan setelah dipadatkan bisa diukur hanya 1 cm.
“Hasil akhirnya setelah di kor akan diketahui hasil ketebalannya,juga Pekerjaan tersebut sudah ada pengawas dari kontraktornya,juga ada konsultan pengawas yang seharusnya taulah aturan dalam perencanaannya,” ungkap Bery.
Pada saat yang sama pengawas pekerjaan, Koni saat dimintai keterangan oleh wartawan media penalampungnews.com, Rabu (11/10) terkait dengan pekerjaan tersebut, terkesan menutup diri dan mengaku tidak tahu karena hanya ditugaskan hanya mengawasi saja tehnis pekerjaan. Koni pun terkesan berbelat-belit, saat ditanya soal siapa konsultan pengawasnya, jawabnnya pun tidak secara spesifik disebutkan, hanya menyebut tempat konsultan tinggal.
” konsultannya orang Bandarlampung, kalo ga salah namanya Chandra, Saya hanya ditugaskan untuk ngawasi saja mas, kalau tebalnya sudah ada 3 Cm yang dikerjakan”katanya Koni.(NA)