Anggaran Pengelolaan Agrowisata ” terus terkuak “

[su_animate type=”bounceInDown” duration=”0.5″ delay=”0.5″ inline=”yes”][su_highlight background=”#cf141c” color=”#f5f2f2″]Penalampungnews.com[/su_highlight] |[/su_animate]
Tulangbawang Barat_
Anggaran Pengelolaan Agrowisata yang di kelola langsung oleh Dinas Pertanian Kabupaten Tubaba sejak awal beroperasinya sekak tahun 2012, Dinas Pertanian tubaba selalu menganggarkan anggaran huna untuk melakukan perawatan dan pemeliharaan tanaman serta pengoperasian sarana pelengkap lainnya yang ada di Lokasi Agrowisata .
Diketahui Besar nya anggaran yang dikucurkan oleh Dinas Pertanian untuk melakukan perawatan dan pengoperasian sarana tersebut sekitar Rp. 100 Juta. Anggaran tersebut di gunakan untuk membeli Pupuk, Obat-obatan, dan belanja bahan bakar untuk pengoperasian mesin penyiraman tanaman (Alkon), Hal itu sebagaimana yang di ungkapkan Samsul Komar Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Tubaba.
“”Kita selalu mengganggarkan perawatan itu tiap tahun nya, Sekitar 100 juta per tahun anggaran itu untuk biaya pembelian pupuk, Obat-obatan, dan biaya bahan bakar untuk pengoperasian mesin penyiraman tanaman.” Ucap nya pada sejumlah media.saat di ruang kerjanya.
penggunaan anggaran tersebut ditemukan adanya indikasi Mark-up jika terlihat dari sisi belanja bahan bakar untuk pengoperasian mesin penyiraman tanaman (Alkon) yang berjumlah Delapan titik.
Namun menurut informasi yang di himpun di lapangan bahwa mesin penyiraman tersebut sudah sekitar 2 tahun belakangan ini tidak beroperasi dengan alasan bahwa Mesin tersebut sudah mengalami kerusakan ,juga Sarana penyiraman seperti selang dan Sprinkler sudah mengalami kerusakan.
Terkait untuk Penghasilan Asli Daerah (PAD) yang di peroleh dari Taman Agrowisata tersebut Samsul Komar menerangkan bahwa, Sampai saat ini Taman Agrowisata tersebut Belum dinyatakan resmi Sebagai tempat wisata.
“Kalau untuk PAD ya memang belum ada karena ini kan sedang tahap pengembangan, Jelas nya, ini belun resmi sebagai tempat wisata karena kalau sudah resmi sebagai tempat wisata pastinya bukan kami lagi yang kelola,nya tapi Dinas Pariwisatalah “” urainya.(alb)